iklan header

10 Kekeliruan Fatal Investor Saham Pemula Yang Wajib Dijauhi Part 1

Kadang kala, investor saham melakukan kesalahan yang cukup berbahaya dalam investasi. Memang tak semua melakukan kesalahan ini, tetapi tidak baik dilakukan, apalagi berulang. Karena kesalahan ini pada akhirnya menyebabkan kerugian yang besar dalam investasi.




  1. Tidak cermat dalam membeli harga saham perusahaan yang sedang jauh.
    Biasanya terjadi fenomena turunnya harga saham dalam waktu singkat yang disebut falling knife atau pisau jatuh. Hal ini terjadi karena faktor fundamental seperti turunnya laba bersih, atau karena faktor emosional seperti dorongan sentimen investor yang negatif.

    Pada umumnya membeli saham yang sedang jatuh memiliki risiko yang tinggi. Saham falling knife bisa memantul menjadi naik, tetapi bisa juga terus jatuh.

    Oleh karena itu, jangan terlalu cepat untuk menangkap pisau, tetapi tunggulah sampai pisau tergeletak di lantai? dalam hal ini yaitu ketika harga saham telah bergerak secara stabil. Selain itu cermati alasan penyebab jatuhnya saham dan lakukan analisis fundamental yang komprehensif sebelum memutuskan untuk membeli saham tersebut.
  2. Saat Pasar Bearish, Takut untuk membeli saham.
    Kondisi ekonomi bagaikan siklus, kadang dibawah kadang di atas. Saat kondisi perekonomian sedang bagus, maka bursa saham akan naik (bullish). Investor biasanya lebih memilih membeli saham saat pasar sedang bullish. Tetapi sebaliknya saat ekonomi sedang dalam kondisi buruk, bursa saham akan lesu yang mengakibatkan investor pesimis. Hal ini akan memengaruhi harga saham, yang mana nilainya akan turun (bearish)
    Contohnya pada tahun 2016, saham komoditas batu bara sedang tertekan sampai nilainya jauh di bawah ekuitasnya. Tetapi saat ekonomi membaik, maka harga batu bara kembali naik, saham-saham tersebut pun kembali naik ke harga normal. Maka dapat disimpulkan pasar yang bearish menawarkan kesempatan investasi untuk membeli saham bagus dengan harga yang murah.

  3. Mudah Berputus Asa
    Mempunyai saham, berarti memiliki sebagian persentase dari sebuah bisnis suatu perusahaan. Investasi saham juga dapat dianalogikan dengan berbisnis. Anda harus siap menerima risiko terburuk, yaitu ketidakpastian. Artinya harus siap bukan hanya pada saat mendapat keuntungan saja, akan tetapi juga risiko kerugiannya.
    Pengusaha sukses pasti telah mengalami jatuh bangun dalam berbisnis. Demikian juga dengan investor saham, ketika investor saham pemula membuat kesalahan dalam berinvestasi maka janganlah mudah putus asa dan meninggalkan bursa. Belajarlah dari hal tersebut, dan perbaikilah cara investasinya hingga anda dapat menjadi investor cerdas yang bermental kuat.
  4. Terlalu jatuh cinta pada suatu saham
    ada ungkapan bahwa cinta itu buta, hal tersebut berlaku di bursa. Jatuh cinta pada suatu saham itu bahaya, karena membuat investor berpikir tidak rasional dalam menilai suatu saham. Hal ini mengakibatkan investor cenderung mengabaikan hal buruk mengenai saham favoritnya, hanya ingin mendengar hal-hal yang baik saja (confirmation bias). Terlalu jatuh cinta pada suatu saham dapat terjadi ketika investor tersebut adalah karyawan di perusahaan tersebut (employee stockholders) atau orang yang setia dengan suatu merek (brand loyalist).

    Jadi kesimpulannya janganlah terlalu jatuh cinta pada suatu saham, karena saham adalah penuntun untuk anda, agar anda dapat mencapai tujuan keuangan anda, tapi jangan terlalu melekatinya.
  5. Investor Tidak Melakukan Diversifikasi
    Kekeliruan selanjutnya ialah, terdapat investor yang tak melakukan diversifikasi investasi. Padahal diversifikasi dapat menurunkan risiko investasi. Apabila investor hanya menyimpan uangnya pada satu saham, maka hal ini kurang bijaksana dan sangat berisiko.
    Ada sebuah ungkapan dalam dunia saham yaitu :
    "Jangan menyimpan semua telur ke dalam satu keranjang"
    Karena kita tak pernah tahu, apakah keranjang ini akan jatuh dan semua telur yang ada di dalamnya akan pecah.
            Diversifikasi saham dapat dilakukan dengan dua cara :
  1. Lakukanlah diversifikasi waktu yaitu membeli saham yang sama di waktu yang berbeda. Nilai rata-rata harga beli saham anda pun tak akan terlalu tinggi.
  2. Simpan dana anda pada beberapa dari industri yang berbeda. Semakin tak berhubungan industrinya maka semakin kecil risiko portofolio saham anda.

Belum ada Komentar untuk "10 Kekeliruan Fatal Investor Saham Pemula Yang Wajib Dijauhi Part 1"

Posting Komentar

Silakan berikan komentar jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel