Tips Berinvestasi Pada P2P Lending
P2P Lending atau peer to peer lending ialah suatu platform yang mempertemukan masyarakat yang memiliki uang (lender) pada orang-orang yang membutuhkan uang (borrower). Jadi intinya P2P lending ialah layanan pinjam meminjam berbasis teknologi. Contohnya ialah ada orang yang membutuhkan dana untuk menikah, dia bisa mengajukan peminjaman dana ke P2P lending. Nah nanti setelah data peminjam di analisis, peminjam diberi nilai atau grade dan permintaan peminjam akan muncul di aplikasi atau marketplace. Marketplace inilah yang investor dapat akses. Investor dapat melihat data peminjam (total dana yang dibutuhkan peminjam, akan dipakai untuk apa, penghasilan peminjam, dan anda bisa memilih akan meminjamkan uang untuk orang itu atau tidak.
Return P2P Lending lebih tinggi, karena yang meminjam uang anda adalah orang. Yang mana terdapat risiko bila orang tersebut gagal bayar.
Kelebihannya ialah dana awal untuk berivestasi pada P2P lending sangat kecil dimulai dari 100 ribu, Lalu peruntukan dana P2P Lending ini bisa bermacam-macam, bisa untuk tujuan produktif seperti bisnis, dan juga tujuan konsumtif. Saya pribadi lebih suka menjadi lender pada pinjaman-pinjam yang produktif, agar bisa membantu orang berbisnis dan membuka lapangan pekerjaan.
Warren Buffet pernah mengatakan bahwa "Risk comes from not knowing what you are doing". Konsep high risk high return selalu berlaku pada investasi. Risiko itu tidak bisa dihindari tapi harus dikelola.
Lalu bagaimana mengelola risiko investasi Peer to Peer Lending?
Pertama, carilah platform P2P lending yang legal (telah diawasi dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan)
Kedua, Biasanya pada website-website P2P yang legal, tertera data TKB 90 atau tingkat keberhasilan pengembalian dana di hari ke 90. Yang mana semakin tinggi maka semakin baik. Karena semakin tinggi history peminjaman yang berhasil dibayarkan kembali, maka proses seleksi peminjam di platform P2P ini berjalan dengan baik.
Ketiga, diversifikasikan dana anda pada beberapa peminjam, jangan pada satu peminjam saja. Bila anda memiliki uang 1 juta, bisa diversifikasi ke 10 peminjam. lalu bila memiliki 10 juta maka bisa ke 50 atau 100 peminjam. Untuk mengurangi risiko gagal bayar.
Keempat, carilah platform P2P yang memiliki indikator grade pinjaman sehingga anda bisa melihat tingkat keuntungannya sebanding atau tidak dengan tingkat risikonya.
Kelima, Agar mendapat hasil maksimal, maka anda harus mencari platform P2P lending yang memiliki fitur auto purchase agar bunga yang telah dibayarkan yang masuk pada saldo anda, tidak menjadi uang nganggur tetapi langsung direinvestasikan kembali.
Keenam, Jika ada sibuk tetapi ingin merasakan investasi P2P lending tanpa perlu pusing memilih pinjaman bisnisnya, maka ada platform P2P lending yang memiliki fitur robo lending. Dengan Robo Lending ini anda bisa mengatur dan cara kerja P2P lending. Intinya robo ini akan menjadi asisten anda dalam memilih pinjaman yang sesuai dengan return yang anda inginkan sesuai dengan parameter yang anda atur.
Return P2P Lending lebih tinggi, karena yang meminjam uang anda adalah orang. Yang mana terdapat risiko bila orang tersebut gagal bayar.
Kelebihannya ialah dana awal untuk berivestasi pada P2P lending sangat kecil dimulai dari 100 ribu, Lalu peruntukan dana P2P Lending ini bisa bermacam-macam, bisa untuk tujuan produktif seperti bisnis, dan juga tujuan konsumtif. Saya pribadi lebih suka menjadi lender pada pinjaman-pinjam yang produktif, agar bisa membantu orang berbisnis dan membuka lapangan pekerjaan.
Warren Buffet pernah mengatakan bahwa "Risk comes from not knowing what you are doing". Konsep high risk high return selalu berlaku pada investasi. Risiko itu tidak bisa dihindari tapi harus dikelola.
Lalu bagaimana mengelola risiko investasi Peer to Peer Lending?
Pertama, carilah platform P2P lending yang legal (telah diawasi dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan)
Kedua, Biasanya pada website-website P2P yang legal, tertera data TKB 90 atau tingkat keberhasilan pengembalian dana di hari ke 90. Yang mana semakin tinggi maka semakin baik. Karena semakin tinggi history peminjaman yang berhasil dibayarkan kembali, maka proses seleksi peminjam di platform P2P ini berjalan dengan baik.
Ketiga, diversifikasikan dana anda pada beberapa peminjam, jangan pada satu peminjam saja. Bila anda memiliki uang 1 juta, bisa diversifikasi ke 10 peminjam. lalu bila memiliki 10 juta maka bisa ke 50 atau 100 peminjam. Untuk mengurangi risiko gagal bayar.
Keempat, carilah platform P2P yang memiliki indikator grade pinjaman sehingga anda bisa melihat tingkat keuntungannya sebanding atau tidak dengan tingkat risikonya.
Kelima, Agar mendapat hasil maksimal, maka anda harus mencari platform P2P lending yang memiliki fitur auto purchase agar bunga yang telah dibayarkan yang masuk pada saldo anda, tidak menjadi uang nganggur tetapi langsung direinvestasikan kembali.
Keenam, Jika ada sibuk tetapi ingin merasakan investasi P2P lending tanpa perlu pusing memilih pinjaman bisnisnya, maka ada platform P2P lending yang memiliki fitur robo lending. Dengan Robo Lending ini anda bisa mengatur dan cara kerja P2P lending. Intinya robo ini akan menjadi asisten anda dalam memilih pinjaman yang sesuai dengan return yang anda inginkan sesuai dengan parameter yang anda atur.
Belum ada Komentar untuk "Tips Berinvestasi Pada P2P Lending"
Posting Komentar